IKLASH DAN ITTIBA
Al-Imam Ibnul Qoyyim dalam Madarijus Salikin (1/95-97) telah membagi
manusia berdasarkan dua syarat ini menjadin empat golongan yang
kesimpulannya sebagai berikut :
1. Siapa yang dalam amalannya
terkumpul kedua syarat di atas. Mereka adalah orang-orang yang menyembah
Allah dengan sebenar-benarnya, karena mengikhlaskan amalan mereka hanya
kepada Allah dalam keadaan mencontoh Rasulullah
Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam. Mereka tidak beramal untuk
manusia karena mereka sangat mengetahui bahwa pujian manusia sama sekali
tidak bisa mendatangkan manfaat, akan tetapi mereka mengikhlaskan
ibadah mereka secara zhohir dan batin serta mereka jujur dalam mengikuti
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam secara zhohir dan
batin.
2.Orang yang kehilangan dua syarat ini dalam amalannya.
Ini adalah keadaan kebanyakan orang-orang yang senang berbuat kerusakan
dan para zindiq (orang kafir yang pura-pura masuk Islam untuk
menghancurkannya dari dalam) yang mereka ini dalam beramal suatu amalan
tidak memeperdulikan keikhlasan di dalamnya dan tidak perduli walaupun
menyelisihi sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi
wasallam.
3.Orang yang beramal dengan ikhlas tapi tanpa
ittiba’. Ini kebanyakannya terjadi pada orang-orang sufi dan para ahli
ibadah yang bodoh tentang syari’at, yang tahunya hanya beribadah dan
tidak pernah menuntut ilmu. Mereka melakukan bid’ah dalam ucapan-ucapan
dan amalan-amalan mereka dengan maksud bertakarrub kepada Allah akan
tetapi hakikatnya perbuatan mereka tidak menambah kecuali semakin jauh
dari Allah -Subhanahu wa Ta’ala-.
4. Sebaliknya, orang yang
memiliki ittiba’ dalam amalannya tapi meninggalkan keikhlasan, seperti
keadaan orang-orang munafik, orang-orang yang senang riya’ dan sum’ah.
Mereka ini adalah orang yang amalan mereka tidak memberikan manfaat
apapun kepada mereka.
dari Madarijus Salikin.
ALLOHU'ALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar