Senin, 25 Juni 2012

IKLASH DAN ITTIBA

Oleh Mufida salsabila di Salaf on facebook 
Al-Imam Ibnul Qoyyim dalam Madarijus Salikin (1/95-97) telah membagi manusia berdasarkan dua syarat ini menjadin empat golongan yang kesimpulannya sebagai berikut :

1. Siapa yang dalam amalannya terkumpul kedua syarat di atas. Mereka adalah orang-orang yang menyembah Allah dengan sebenar-benarnya, karena mengikhlaskan amalan mereka hanya kepada Allah dalam keadaan mencontoh Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam. Mereka tidak beramal untuk manusia karena mereka sangat mengetahui bahwa pujian manusia sama sekali tidak bisa mendatangkan manfaat, akan tetapi mereka mengikhlaskan ibadah mereka secara zhohir dan batin serta mereka jujur dalam mengikuti Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam secara zhohir dan batin.

2.Orang yang kehilangan dua syarat ini dalam amalannya. Ini adalah keadaan kebanyakan orang-orang yang senang berbuat kerusakan dan para zindiq (orang kafir yang pura-pura masuk Islam untuk menghancurkannya dari dalam) yang mereka ini dalam beramal suatu amalan tidak memeperdulikan keikhlasan di dalamnya dan tidak perduli walaupun menyelisihi sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam.

3.Orang yang beramal dengan ikhlas tapi tanpa ittiba’. Ini kebanyakannya terjadi pada orang-orang sufi dan para ahli ibadah yang bodoh tentang syari’at, yang tahunya hanya beribadah dan tidak pernah menuntut ilmu. Mereka melakukan bid’ah dalam ucapan-ucapan dan amalan-amalan mereka dengan maksud bertakarrub kepada Allah akan tetapi hakikatnya perbuatan mereka tidak menambah kecuali semakin jauh dari Allah -Subhanahu wa Ta’ala-.

4. Sebaliknya, orang yang memiliki ittiba’ dalam amalannya tapi meninggalkan keikhlasan, seperti keadaan orang-orang munafik, orang-orang yang senang riya’ dan sum’ah. Mereka ini adalah orang yang amalan mereka tidak memberikan manfaat apapun kepada mereka.

dari Madarijus Salikin.

ALLOHU'ALAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar