Oleh Salim Ibnu Abdul Choliq di Salaf on facebook ·
“Hari gini kok di rumah melulu, bikin galau and gak gaul, Men...”
Mungkin di antara kita sudah tak asing lagi dengan ungkapan di atas. Karena tak ada satupun kawula muda yang gak kenal dengan kebiasaan yang satu ini, ‘nongkrong’. Nongkrong bisa saja dilakukan sendiri atau beramai-ramai dengan cara duduk-duduk di suatu tempat, khususnya dipinggir jalan atau di pojokan gang. Banyak alasan orang melakukan kegiatan ini. Dari alasan biar ‘gaul’, ngisi waktu luang hingga ada juga yang bilang untuk “cuci mata”.
Kegiatan yang satu ini biasanya dilakukan kawula muda di pinggir jalan, taman, atau kalau yang berduit dan anak-anak sekolah biasanya sih nongkrongnya di Mall atau Pusat Perbelanjaan. Kalau preman & anak Punk biasanya “base camp”nya di lampu merah atau di pinggir jalan. Kamu juga suka nongkrong?
- Padahal banyak orang juga yang mengatakan bahwa nongkrong adalah hal yang sia-sia dan Cuma buang-buang waktu saja. Berikut beberapa alasan orang yang nongkrong: Cuci mata doank n’ ngumpul sama teman-teman. Inilah alasan utamaorang yang melakukannya. Lihat cewek-cewek di jalan, siapa tahu dapat kenalan. Tapi sobat muda tahu kan, bukannya cuci mata malah ngundang maksiat dan bikin dosa. Lho kok bisa? Kan kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan hayoo.. Ah, masa sih? Allah sendiri yang mengajarkan kepada Rasulullah di dalam firmanNya,
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An Nur: 30)
Tapi kan ayat di atas Cuma untuk laki-laki aja kan, yang perempuannya gak tuh. Tenang sobat muda, di ayat selanjutnya Allah juga menyuruh para wanita untuk menjaga pandangannya, nih disimak ya
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ...
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya...” (QS. An Nur: 31)
- Alasannya berikutnya yaitu untuk ngobrol. Tentu yang satu ini adalah kegiatan yang asyik, terutama bagi kaum hawa. Emang sih kalau lagi jenuh atau “bete” di rumah apalagi banyak masalah, mesti kita penginnya nyantai bareng teman-teman sambil ngobrol ngalor-ngidul walaupun gak karuan. Intinya yang penting hilang kejenuhan dan masalah yang mnimpa kita walau hanya sementara.
Tapi apa benar masalah itu akan hilang dengan kita nongkrong sama teman-teman, ya sambil curhat gitu? Jawabannya Bisa, asal sama siapa dulu temen nongkrongnya dan dimana dulu nongkrongnya.. Lho kok bisa? Coba nongkrongnya di masjid sama teman-teman yang shalih, pasti ada nasehat buat solusi dari masalah sobat muda sekalian. Tapi kalo nongkrongnya sama ana-anak pinggiran jalan atau geng-geng gak jelas pastinya sobat muda gak akan nemu solusinya.
Yang ada justru makin tambah masalah karena diaanggap meresahkan lingkungan sekitar. Jadi, bener deh imej negatif remaja yang ada di masyarakat. Remaja adalah pembuat keonaran, kenakalan, suka hura-hura, tawuran, dll.So, yuk kita ubah imej yang ada dengan ikut menjaga ketentraman masyarakat, membangun masyarakat semampu kita. Caranya?
Hal ini bisa ditempuh dengan mengikuti kegiatan positif dan kalau bisa ikut membuat kegiatan positif untuk kalangan remaja di laingkungan kita. Jangan lupa, membuat komunitas remaja shalih bukan termasuk komunitas nongkrong yang gak “nggenah”.
- Refreshing sambil ketawa-ketiwi dengan gurauan teman-teman nongkrong
ADAKAH NONGKRONG YANG SYAR’I?
Dari Abu Said Al Khudry dari Rasulullah ﷺ , beliau bersabda:
“Jauhilah oleh kalian duduk-duduk di jalan!” Maka Para Sahabat berkata, “Kami tidak dapat meninggalkannya, karena merupakan tempat kami untuk bercakap-cakap.” Rasulullah berkata, “Jika kalian enggan (meninggalkan bermajelis di jalan), maka berilah hak jalan.” Sahabat bertanya, “Apakah hak jalan itu?” Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, menjawab salam, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.”(HR.Bukhari dalam Adabul Mufrad no.1150)
Dalam hadts ini diterangkan bagaimana etika duduk-duduk di pinggir jalan. Ingat, bahwa sahabat pada saat itu suka duduk-duduk di pinggir jalan adalah UNTUK MENGOBROL MASALAH AGAMA, bukan seperti sekarang yang justru sebaliknya yang Rasulullah larang. Kebanykan kawula muda nongkrong di pinggir jalan malah cuci mata (mengumbar pandangan syahwat), mengganggu ketentraman masyarakat, dan berbuat kemungkaran. Wah-wah, berarti dah kelewatan donk.
Dari hadits tersebut juga dijelaskan boleh saja duduk di pinggir jalan asalkan syaratnya terpenuhi dan itu pun karena para sahabat tidak bisa meninggalkannya (duduk di pinggir jalan)
NONGKRONG BERPAHALA (AH MASA, CARANYA?)
Bagi Sobat muda yang telanjur “hobi” nongkrong, setidaknya perlu tahu apakah nongkrongmu itu bermanfaat bagimu atau tidak? Dan terhindar dari larangan Nabi atau tidak? Nah ini dia solusinya
Nongkrong yang bakal bikin kamu tambah shalih, tambah cendekia dan tentunya berpahala. Masa sih ada nongkrong yang berpahala? Ada lho, di antaranya nongrong atau duduk menunggu datangnya waktu sholat.
Diriwayatkan dari Anas, Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang-orang dianggap sedang mengerjakan sholat sepanjang mereka menunggu (untuk mengerjakan sholat).” (HR.Bukhari)
Nah, saat kita terpaksa harus nongkrong, ikuti rambu-rambu syariatnya. Selebihnya akan nikmat, tidak lagi nongkrong di pinggir jalan yang justru mengundang fitnah dan menjerumuskan ke dalam maksiat. Mungkin sobat muda bisa mencoba bermajelis dan duduk dengan teman shalih di masjid, membaca Al Qur’an, mentadaburinya atau bahkan menghafalkannya..Inilah nikmat nongkrong yang sesungguhnya.
Bekasi, Akhir Mei 2012-06-01
Diketik Ulang: Salim Ibnu Abdul Choliq
Sumber: Elfata 05, vol.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar