Oleh Muhamad Kharis Kharis di Salaf on facebook
Sangat akrab di telinga kitasebuah ritual kirim pahalasetelah membaca
al Qur’an dll.Redaksinya kurang lebihsebagai berikut; Ila hadrati ruhi
Fulan binFulan……….Alfaatihah ! —————————————————– Fatwa Al Lajnah Ad
Da’imahLil Buhuts Al ‘Ilmiyah walIfta’ (Komisi Tetap UrusanRiset dan
Fatwa KerajaanArab Saudi) no. 2232. Pertanyaan: Apakah pahala membacaAl
Qur’an dan bentukperibadahan lainnyasampai kepada mayit(orang yang
sudahmeninggal dunia), baik dari anak maupunselainnya? Jawaban: Tidak
ada dalil -setahu kami-yang menunjukkan bahwaNabi shallallahu ‘alaihi
wasallam membaca Al Qur’an danmenghadiahkan pahalanyakepada si mayit
dari kerabat atau selainnya . Seandainyapahalanya memang sampaikepada
kerabat atau oranglain yang sudah mati, tentuNabi shallallahu ‘alaihi
wasallam akan bersemangat untuk melakukannya. Tentupula beliau
shallallahu ‘alaihiwa sallam akan menjelaskanhal ini pada umatnya,
supayaumatnya yang masih hidupmemberi kemanfaatan kepada orang yang
sudahmati. Padahal beliau shallallahu‘alaihi wa sallam terhadaporang
yang beriman sangatmenaruh kasihan danmenyayangi mereka. Para Khulafaur
Rosyidin,orang-orang sesudah merekadan sahabat lainnya –radhiyallahu
‘anhum- yangmengikuti petunjuk beliautidaklah kami ketahui bahwa salah
seorang dari merekamenghadiahkan pahalamembaca Al Qur’an
kepadaselainnya. Seutama-utama kebaikanadalah dengan mengikutipetunjuk
beliau shallallahu‘alaihi wa sallam, jugapetunjuk Khulafaur
Rosyidinserta petunjuk sahabat radhiyallahu ‘anhum lainnya.Sejelek-jelek
perkara adalahdengan mengikuti perkarayang diada-adakan (baca:bid’ah).
Karena Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam telah bersabda,
ْﻢُﻛﺎَّﻳِﺇَﻭِﺭﻮُﻣُﻷﺍ ِﺕﺎَﺛَﺪْﺤُﻣَﻭٍﺔَﺛَﺪْﺤُﻣ َّﻞُﻛ َّﻥِﺈَﻓٍﺔَﻋْﺪِﺑ
َّﻞُﻛَﻭ ٌﺔَﻋْﺪِﺑٌﺔَﻟَﻼَﺿ Hati-hatilah denganperkara yang diada-adakan
karena setiapperkara yang diada-adakan adalah bid’ah dansetiap bid’ah
adalah sesat.” (HR. Abu Daud no.4607 dan Tirmidzi no. 2676.Hadits ini
dikatakanshohih oleh Syaikh AlAlbani dalam Shohih waDho’if Sunan Abu
Daud dan Shohih wa Dho’ifSunan Tirmidzi) ﻰِﻓ َﺙَﺪْﺣَﺃ ْﻦَﻣَﺲْﻴَﻟ ﺎَﻣ
ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻧِﺮْﻣَﺃٌّﺩَﺭ َﻮُﻬَﻓ ُﻪْﻨِﻣ “Barangsiapa membuatsuatu perkara
baru dalamagama kami ini yang tidakada asalnya, maka perkaratersebut
tertolak.” (HR.Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718) Oleh karena itu,
tidaklah bolehmembaca Al Qur’an untuk simayit, pahala bacaan AlQur’an
ini juga tidak akansampai kepada si mayit,bahkan perbuatan semacam ini
termasuk bid’ah (yangtercela). Adapun bentuk pendekatandiri pada Allah
yang lainnya,jika terdapat dalil shohih yangmenunjukkan sampainyapahala
amalan tersebutkepada si mayit, maka wajib kita terima. Seperti
sedekahyang diniatkan dari si mayit,do’a kepadanya, danmenghajikannya.
Sedangkanamalan yang tidak ada dalilbahwa pahala amalan tersebut sampai
pada si mayit, makaamalan tersebut tidaklahdisyari’atkan sampaiditemukan
dalil. Oleh karena itu, -sekali lagi-tidak boleh membaca AlQur’an dan
pahalanyaditujukan kepada si mayit.Pahala bacaan tersebut tidakakan
sampai kepadanya, menurut pendapat yangpaling kuat. Bahkanperbuatan
semacam initermasuk bid’ah yang tercela. Hanya Allah-lah yangmemberi
taufik. Shalawat dansalam kepada Nabi kitaMuhammad, juga kepadapengikut
dan parasahabatnya. Al Lajnah Ad Da’imah LilBuhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’
Anggota : Abdullah binGhodyan Wakil Ketua : Abdur Rozaq‘Afifi Ketua :
Abdul ‘Aziz binAbdillah bin Baz —————————————————————————————— BACAAN
AL-FATIHAHATAS ORANG YANG TELAHMENINGGAL Oleh : Syaikh Muhammad
binShalih Al-Utsaimin Membacakan Al-fatihah atasorang yang telah
meninggaltidak saya dapatkan adanyanash hadits
yangmembolehkannya.Berdasarkan hal tersebut maka tidak
diperbolehkanmembacakan Al-Fatihah atasorang yang sudah meninggal.Karena
pada dasarnya suatuibadah itu tidak bolehdikerjakan hingga ada suatu
dalil yang menunjukkandisyari’atkannya ibadahtersebut dan bahwaperbuatan
itu termasuksyari’at Allah Subhanahu waTa’ala. Dalilnya adalah
bahwasanya Allahmengingkari orang yangmembuat syari’at danketentuan
dalam agama Allahyang tidak dizinkanNya. Allah Subhanahu wa
Ta’alaberfirman. “Apakah mereka mempunyaisembahan-sembahan selainAllah
yang mensyariatkanuntuk mereka agama yangtidak diizinkan Allah.Sekiranya
tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)tentulah mereka
telahdibinasakan. Dansesungguhnya orang-orangyang zhalim itu
akanmemperoleh adzab yang amat pedih” [Asy-Sura : 21] Telah diriwayatkan
dari NabiShallallahu ‘alaihi wa sallambahwasanya belaiu bersabda.
“Barangsiapa melaksanakansuatu amalan yang tidak adaperintahnya dari
kami makaamalan tersebut tertolak”[1] Apabila tertolak makatermasuk
perbuatan batilyang tidak ada manfaatnya.Allah berlepas dari ibadahuntuk
mendekatkan dirikepadaNya dengan cara demikian. Adapun mengupah
oranguntuk membacakan Al-Qur’ankemudian pahalanyadiberikan untuk orang
yangtelah meninggal termasukperbuatan haram dan tidak diperbolehkan
mengambilupah atas bacaan yangdikerjakan. Barangsiapamengambil upah atas
bacaanyang dilakukannya maka iatelah berdosa dan tidak ada pahala
baginya, karenamembaca Al-Qur’an termasukibadah, dan suatu ibadah
tidakboleh dipergunakan sebagaiwasilah untuk mendapatkantujuan duniawi.
Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman. “Barangsiapa menghendakikehidupan
dunia danperhiasannya, niscaya kamiberikan kepada merekabalasan
pekerjaan mereka didunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu
tidakakan dirugikan” [Huud : 15] [Nur ‘Alad Darbi, Juz I, I’dadFayis
Musa Abu Syaikhah] BACAAN AL-FATIHAHUNTUK KEDUA ORANG TUA Oleh : Syaikh
Shalih bin FauzanAl-Fauzan Membacakan surat Al-Fatihahuntuk kedua orang
tua yangtelah meninggal atau yang lainmerupakan perbuatan bid’ahkarena
tidak ada dasarnyadari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya
Al-Fatihah boleh dibacakanuntuk orang yang meninggalatau arwah mereka,
baik ituorang tuanya atau orang lain.Yang disyariatkan adalah mendo’akan
bagi kedua orangtua dalam shalat dansesudahnya, memohonkanampunan dan
maghfirah bagikeduanya dan sejenisnyayang termasuk doa yang bisa
bermanfaat bagi yang sudahmeninggal. [Nur ‘Alad Darbi, Juz III,
I’dadFayis Musa Abu Syaikhah] MENGUPAH QARI’ UNTUKMEMBACA AL-QUR’AN Oleh
: Syaikh Shalih bin FauzanAl-Fauzan Mengupah seorang qari’
untukmembacakan Al-Qur’an bagiorang yang telah meninggaltermasuk bid’ah
dan makanharta manusia dengan tidakbenar. Karena bila seorang qari’
membacakan Al-Qur’andengan tujuan untukmendapatkan upah atasbacaannya,
makaperbuatannya termasukkebatilan, karena ia menginginkan harta
dankehidupan dunia dariperbuatannya tersebut. AllahSubhanahu wa Ta’ala
telahberfirman. “Barangsiapa menghendakikehidupan dunia danperhiasannya,
niscaya kamiberikan kepada merekabalasan pekerjaan mereka didunia
dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidakakan dirugikan. Itulah
orang-orang yang tidak memperolehdi akhirat, kecuali Neraka danlenyaplah
di akhirat itu apayang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah
apayang telah merekakerjakan” [Huud : 15-16] Perkara ibadah
-termasukmembaca Al-Qur’an- tidakboleh dilakukan dengantujuan duniawi
dan mencariharta, akan tetapi harusdilakukan dengan tujuan untuk
medekatkan dirikepada Allah Subhanahu waTa’ala. Seorang qari’ yang
membacaAl-Qur’an dengan diupah,maka tiada pahala baginya,dan bacaannya
tidak akansampai kepada orang yangtelah meninggal. Harta yang
dikeluarkan merupakan hartayang sia-sia, tidakbermanfaat. Kalaulah harta
itudigunakan untuk suatusedekah atas nama orangyang meninggal, sebagai
ganti dari mengupah seorang qari’,maka inilah perbuatan yangdisyariatkan
dan bisamendatangkan suatu manfaatbagi orang yang telahmeninggal. Maka
menjadi kewajiban bagipara qari untukmengembalikan harta yangtelah
mereka perolah darimanusia sebagai upah atasbacaan yang mereka lakukan
atas orang yang telahmeninggal, karenamenggunakan harta
tersebuttergolong makan hartamanusia dengan cara tidakbenar. Dan
hendaknya mereka takut kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala danmemohon
kepadanya untukmemberikan rizki kepadamereka dengan cara selaincara yang
haram tersebut. Bagi setiap muslim hendaknyatidak makan harta
manusiadengan cara yang tidakdisyariatkan sedemikian ini.Benar bahwa
membaca Al-Qur’an termasuk salah satu ibadah yang utama,barangsiapa
membaca satuharuf dari Al-Qur’an makaakan mendapatkan suatukebaikan, dan
suatu kebaikanmendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Tapi itu bagi
orangyang niatnya benar dan hanyamenginginkan keridhaanAllah semata
serta tidakmenginginkan suatu tujuanduniawi. Mengupah seorang qari
untukmembacakan Al-Qur’an bagiorang yang telah meninggal :Pertama :
Termasuk perbuatanbid’ah, karena tidak ada daripara salaf shalih yang
melakukannya. Kedua :Bahwa perbuatannyatermasuk memakan hartamanusia
dengan cara tidakbenar, karena suatu ibadahdan ketaatan tidak boleh
mengambil upah karenanya. [Nur ‘Alad Darbi, Juz III, I’dadFayis Musa Abu
Syaikhah] [Disalin dari kitab 70 Fatwa FiiIhtiraamil Qur’an
edisiIndonesia 70 Fatwa TentangAl-Qur’an, Penulis Abu AnasAli bin Husain
Abu Luz,Penerjemah Ahmad Amin Sjihab, Penerbit Darul Haq
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ilustrasi ; BIRO JASA PENGIRIMANPAHALA Kami melayani pengirimanpahala
kepada anggotakeluarga Anda yang sudahmeninggal dunia, dansekaligus
menerima lowonganpenerimaan Anggota/ Pegawai baru sebanyak-banyaknya
pada Biro JasaPengiriman Pahala. "Anda tidak perlukhawatir lagi
seandainyaanda atau anggotakeluarga anda dulunyatelah banyak
melakukanperbuatan dosa semasa hidupnya. Insya Allah,dengan
adanyapengiriman pahala darikami, dosa anda akankalah timbangannyadengan
pahala yang kami kirimkan." Biro Jasa ini melayani denganketentuan ,
syarat, dan tarifsebagai berikut; Untuk perekrutan Anggota/Pegawai baru,
syaratnyasangat mudah, tidakdiperlukan keahlian / ijazahkhusus. Hanya
saja yang dicariadalah yang sudah sering ikut Haulan, Diba'an,
Maulidan,Yasinan, Sholawatan danHabsiyan. Atau serendah-rendahnya hafal
beberapaayat pendek (Juz 'Amma) AlQur'an. Berikut, dibawah ini
adalahbeberapa paket yangditawarkan: 1. Paket Pengiriman Ekpressatau
kilat khusus sebesarRp.1000.000 ke atas…………(dengan jumlah Jama'ah
yangmengirimi pahala banyaknya1 Mesjid + Konsumsi dll) 2. Paket Plus
Rp.100.000 keatas………( jama'ah terbatas,tetapi ada Habib dan Kiyai
dlldengan Amplok Khusus) 3. Paket Sederhana Rp. 50.000s/d
Rp.100.000…….(biasanyadikirimkan sebelum sholatJum'at) Mohon ma'af, ini
hanyasekedar ilustrasi, seandainya ada Biro Jasa PengirimanPahala,
he…he…he….ternyatagampangkan masuk surga !Tidak perlu beribadah…….Yang
penting punya DUITcoy !!!!!! Fulus, Fuluuuus…………..
-----------------------------------------------------------------------------------------
TAFSIR IBNU KATSIR QS.AN NAJM : 33-41 ﻱِﺬَّﻟﺍ َﺖْﻳَﺃَﺮَﻓَﺃ ﻰَّﻟَﻮَﺗ
(33) ﻰَﻄْﻋَﺃَﻭ ﻯَﺪْﻛَﺃَﻭ ﺎًﻠﻴِﻠَﻗ (34)ُﻢْﻠِﻋ ُﻩَﺪْﻨِﻋَﺃ ﻯَﺮَﻳ َﻮُﻬَﻓ
ِﺐْﻴَﻐْﻟﺍ (35)ﺎَﻤِﺑ ْﺄَّﺒَﻨُﻳ ْﻢَﻟ ْﻡَﺃ ﻰَﺳﻮُﻣ ِﻒُﺤُﺻ ﻲِﻓ (36)ﻱِﺬَّﻟﺍ
َﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇَﻭ ﻰَّﻓَﻭ (37) ُﺭِﺰَﺗ ﺎَّﻟَﺃﻯَﺮْﺧُﺃ َﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ (38)
َﺲْﻴَﻟ ْﻥَﺃَﻭﺎَﻣ ﺎَّﻟِﺇ ِﻥﺎَﺴْﻧِﺈْﻠِﻟ ﻰَﻌَﺳ (39) َّﻥَﺃَﻭﻯَﺮُﻳ َﻑْﻮَﺳ
ُﻪَﻴْﻌَﺳ (40) ُﻩﺍَﺰْﺠُﻳ َّﻢُﺛ ﻰَﻓْﻭَﺄْﻟﺍ َﺀﺍَﺰَﺠْﻟﺍ 41) ) { ِﻪَّﻠﻟﺍ
َﻥﺎَﺤْﺒُﺴَﻓ َﻦﻴِﺣَﻭ َﻥﻮُﺴْﻤُﺗ َﻦﻴِﺣ ﻥﻮُﺤِﺒْﺼُﺗ ] { ﻡﻭﺮﻟﺍ [17 : ﺔﻳﻵﺍ ﻢﺘﺧ
ﻰﺘﺣ . ﺮﻳﺮﺟ ﻦﺑﺍ ﻩﺍﻭﺭﻭ ﺐْﻳَﺮُﻛ ﻲﺑﺃ ﻦﻋ ، ﻦﻋ ﺪﻌﺳ ﻦﺑ ﻦﻳِﺪْﺷِﺭ ، ﻦﻋ (1)
ﻥﺎَّﺑَﺯ ، ﻪﺑ 2) ) . ﻥﺎﻛ ﺎﻣ ﻦﻴﺒﻳ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻉﺮﺷ ﻢﺛﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ ﻒﺤﺻ ﻲﻓ ﻩﺎﺣﻭﺃ ﻝﺎﻘﻓ
ﻰﺳﻮﻣﻭ } : ُﺭِﺰَﺗ ﻻَﺃ ﻯَﺮْﺧُﺃ َﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ { ﻱﺃ : ﺎﻬﺴﻔﻧ ﺖﻤﻠﻇ ﺲﻔﻧ
ﻞﻛﺎﻤﻧﺈﻓ ﺏﻮﻧﺬﻟﺍ ﻦﻣ ﺀﻲﺷ ﻭﺃ ﺮﻔﻜﺑ ﺎﻫﺭﺯﻭ ﺎﻬﻴﻠﻋ ، ﺎﻬﻨﻋ ﻪﻠﻤﺤﻳ ﻻ ﺪﺣﺃ ، ﻝﺎﻗ ﺎﻤﻛ }
: ْﻥِﺇَﻭﻰَﻟِﺇ ٌﺔَﻠَﻘْﺜُﻣ ُﻉْﺪَﺗْﻞَﻤْﺤُﻳ ﻻ ﺎَﻬِﻠْﻤِﺣْﻮَﻟَﻭ ٌﺀْﻲَﺷ ُﻪْﻨِﻣ
ﻰَﺑْﺮُﻗ ﺍَﺫ َﻥﺎَﻛ ] { ﺮﻃﺎﻓ : } ، [18 َﺲْﻴَﻟ ْﻥَﺃَﻭ ﻰَﻌَﺳ ﺎَﻣ ﻻِﺇ
ِﻥﺎَﺴْﻧﻺِﻟ {ﻱﺃ: ﻩﺮﻴﻏ ﺭﺯﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻞﻤﺤﻳ ﻻ ﺎﻤﻛ ،ﺎﻣ ﻻﺇ ﺮﺟﻷﺍ ﻦﻣ ﻞﺼﺤﻳ ﻻ ﻚﻟﺬﻛﻪﺴﻔﻨﻟ
ﻮﻫ ﺐﺴﻛ . <span>ﻦﻣﻭ ﻂﺒﻨﺘﺳﺍ ﺔﻤﻳﺮﻜﻟﺍ ﺔﻳﻵﺍ ﻩﺬﻫﻭ ﻲﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ، ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻤﺣﺭ ،
ﻦﻣﻭﺀﺍﺪﻫﺇ ﻞﺼﻳ ﻻ ﺓﺀﺍﺮﻘﻟﺍ ﻥﺃ ﻪﻌﺒﺗﺍﻦﻣ ﺲﻴﻟ ﻪﻧﻷ ؛ﻰﺗﻮﻤﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺎﻬﺑﺍﻮﺛﻢﻟ ﺍﺬﻬﻟﻭ
؛ﻢﻬﺒﺴﻛ ﻻﻭ ﻢﻬﻠﻤﻋﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻪﻴﻟﺇ ﺏﺪﻨﻳﻢﻬﺜﺣ ﻻﻭ ﻪﺘﻣﺃ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻴﻠﻋ ،
ﻻﻭ ﺺﻨﺑ ﻪﻴﻟﺇ ﻢﻫﺪﺷﺭﺃ ﻻﻭ ﺀﺎﻤﻳﺇ ، ﺪﺣﺃ ﻦﻋ ﻚﻟﺫ ﻞﻘﻨﻳ ﻢﻟﻭ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟﺍ ﻦﻣ ، ﻢﻬﻨﻋ
ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ،ﻪﻴﻟﺇ ﺎﻧﻮﻘﺒﺴﻟ ﺍﺮﻴﺧ ﻥﺎﻛ ﻮﻟﻭ ،ﻰﻠﻋ ﻪﻴﻓ ﺮﺼﺘﻘﻳ ﺕﺎﺑﺮﻘﻟﺍ ﺏﺎﺑﻭﺹﻮﺼﻨﻟﺍ
</span>، ﻑﺮﺼﺘﻳ ﻻﻭ ﺀﺍﺭﻵﺍﻭ ﺔﺴﻴﻗﻷﺍ ﻉﺍﻮﻧﺄﺑ ﻪﻴﻓ ، ﺎﻣﺄﻓﻊﻤﺠﻣ ﻙﺍﺬﻓ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍﻭ
ﺀﺎﻋﺪﻟﺍ ﺎﻤﻬﻟﻮﺻﻭ ﻰﻠﻋ ، ﻦﻣ ﺹﻮﺼﻨﻣﻭﺎﻤﻬﻴﻠﻋ ﻉﺭﺎﺸﻟﺍ . ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ ﻱﺬﻟﺍ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ
ﺎﻣﺃﻭ ﻪﺤﻴﺤﺻ ﻲﻓ ، ﺓﺮﻳﺮﻫ ﻲﺑﺃ ﻦﻋ ﻝﺎﻗ : ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻝﺎﻗ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ “ :
ﻥﺎﺴﻧﻹﺍ ﺕﺎﻣ ﺍﺫﺇ ﺙﻼﺛ ﻦﻣ ﻻﺇ ﻪﻠﻤﻋ ﻊﻄﻘﻧﺍ : ﻦﻣ ﻪﻟ ﻮﻋﺪﻳ ﺢﻟﺎﺻ ﺪﻟﻭ ، ﺔﻗﺪﺻ ﻭﺃ ﻩﺪﻌﺑ
ﻦﻣ ﺔﻳﺭﺎﺟ ، ﻊﻔﺘﻨﻳ ﻢﻠﻋ ﻭﺃ ﻪﺑ ” ، (3) ﻲﻓ ﺔﺛﻼﺜﻟﺍ ﻩﺬﻬﻓﻩﺪﻛﻭ ﻪﻴﻌﺳ ﻦﻣ ﻲﻫ
ﺔﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﻪﻠﻤﻋﻭ ، ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﻲﻓ ﺀﺎﺟ ﺎﻤﻛ : “ ﻦﻣ ﻞﺟﺮﻟﺍ ﻞﻛﺃ ﺎﻣ ﺐﻴﻃﺃ ﻥﺇ ﻪﺒﺴﻛ ،
ﻪﺒﺴﻛ ﻦﻣ ﻩﺪﻟﻭ ﻥﺇﻭ ” . (4)ﻒﻗﻮﻟﺎﻛ ﺔﻳﺭﺎﺠﻟﺍ ﺔﻗﺪﺼﻟﺍﻭﻪﻠﻤﻋ ﺭﺎﺛﺁ ﻦﻣ ﻲﻫ ﻩﻮﺤﻧﻭ
ﻪﻔﻗﻭﻭ ، ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻝﺎﻗ ﺪﻗﻭ : } ﻲِﻴْﺤُﻧ ُﻦْﺤَﻧ ﺎَّﻧِﺇﺎَﻣ ُﺐُﺘْﻜَﻧَﻭ ﻰَﺗْﻮَﻤْﻟﺍ
ﻢُﻫَﺭﺎَﺛﺁَﻭ ﺍﻮُﻣَّﺪَﻗ { (5) ﺔﻳﻵﺍ ] ﺲﻳ .[12 : ﻱﺬﻟﺍ ﻢﻠﻌﻟﺍﻭﻪﺑ ﻯﺪﺘﻗﺎﻓ ﺱﺎﻨﻟﺍ
ﻲﻓ ﻩﺮﺸﻧﻪﻴﻌﺳ ﻦﻣ ﺎﻀﻳﺃ ﻮﻫ ﻩﺪﻌﺑ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻪﻠﻤﻋﻭ ، ﺢﻴﺤﺼﻟﺍ ﻲﻓ ﺖﺒﺛﻭ “ : ﻦﻣﺮﺟﻷﺍ ﻦﻣ
ﻪﻟ ﻥﺎﻛ ﻯﺪﻫ ﻰﻟﺇ ﺎﻋﺩ ﻪﻌﺒﺗﺍ ﻦﻣ ﺭﻮﺟﺃ ﻞﺜﻣ ، ﺮﻴﻏ ﻦﻣﺎﺌﻴﺷ ﻢﻫﺭﻮﺟﺃ ﻦﻣ ﺺﻘﻨﻳ ﻥﺃ ”.
ﻪﻟﻮﻗﻭ } : ُﻪَﻴْﻌَﺳ َّﻥَﺃَﻭ ﻯَﺮُﻳ َﻑْﻮَﺳ { ﻱﺃ : ﻡﻮﻳ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ، ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻝﺎﻗ
ﺎﻤﻛ : } ﺍﻮُﻠَﻤْﻋﺍ ِﻞُﻗَﻭُﻪَّﻠﻟﺍ ﻯَﺮَﻴَﺴَﻓُﻪُﻟﻮُﺳَﺭَﻭ
ْﻢُﻜَﻠَﻤَﻋَﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍَﻭﻰَﻟِﺇ َﻥﻭُّﺩَﺮُﺘَﺳَﻭِﺐْﻴَﻐْﻟﺍ ِﻢِﻟﺎَﻋ
ِﺓَﺩﺎَﻬَّﺸﻟﺍَﻭﺎَﻤِﺑ ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻨُﻴَﻓ ﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ { ] ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ [105 :
ﻱﺃ : ﻪﺑ ﻢﻛﺮﺒﺨﻴﻓ ، ﺀﺍﺰﺠﻟﺍ ﻢﺗﺃ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻜﻳﺰﺠﻳﻭ ، ﻥﺇ ﺮﻴﺨﻓ ﺍﺮﻴﺧ ، ﺮﺸﻓ ﺍﺮﺷ ﻥﺇﻭ .
ﺎﻨﻫﺎﻫ ﻝﺎﻗ ﺍﺬﻜﻫﻭ } : َّﻢُﺛَﺀﺍَﺰَﺠْﻟﺍ ُﻩﺍَﺰْﺠُﻳ ﻰَﻓْﻭﻷﺍ { ﻱﺃ : ﺮﻓﻭﻷﺍ .
Dan bahwasanya seorangmanusia tidak memperolehselain apa yang
telahdiusahakannya. maksudnya,sebagaimana dosa orang laintidak akan
dibebankan kepadanya, maka demikianpula ia tidak akanmendapatkan
pahalamelainkan dari apa yang telahdiusahakan sendiri. Dari ayatini pula
Imam Syafi’i dan para pengikutnyamenyimpulkan bahwapengiriman pahala
bacaanal Qur’an itu tidak sampaikepada orang yang sudahmeninggal dunia,
karena bacaan itu bukan amalusaha mereka. Oleh karena itu, Rasulullah
tidak pernahmensunnahkan ataumemerintahkan ummatnyauntuk melakukan
haltersebut. Selain itu, beliau jugatidak pernah membimbing ummatnya
berbuat demikian,baik dalam bentuk nashmaupun melalui isyarat.
Danperbuatan itu juga tidakpernah dinukil dari sahabat.[Walau kaana
khairan lasabaquunaa ilaihi] Sekiranya itu merupakansuatu HAL YANG
BAIK,niscaya mereka akanmendahului kita semuadalam mengamalkannya. Dan
cara-cara mendekatkandiri kepada Allah narusdidasarkan kepada
nash-nash,tidak boleh didasarkan padaberbagai qiyas dan pendapatsemata.
Sedangkan do’a dan amal jariyah sudah menjadikesepakatan para ulama
danketetapan nash syariat bahwahal itu akan sampai kepada simayit.
SYARAH SAHIH MUSLIMOLEH IMAM NAWAWI ﻦﻋ ﻯﻭﺎﺤﻟﺍ ﻪﺑﺎﺘﻛ ﻰﻓ ﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍﻥﺃ ﻦﻣ
ﻡﻼﻜﻟﺍ ﺏﺎﺤﺻﺃ ﺾﻌﺑﺏﺍﻮﺛ ﻪﺗﻮﻣ ﺪﻌﺑ ﻪﻘﺤﻠﻳ ﻻ ﺖﻴﻤﻟﺍﺄﻄﺧﻭ ﺎﻌﻄﻗ ﻞﻃﺎﺑ ﺐﻫﺬﻣ ﻮﻬﻓﺏﺎﺘﻜﻟﺍ
ﺹﻮﺼﻨﻟ ﻒﻟﺎﺨﻣ ﻦﻴﺑﺕﺎﻔﺘﻟﺍ ﻼﻓ ﺔﻣﻻﺍ ﻉﺎﻤﺟﺍﻭ ﺔﻨﺴﻟﺍﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﺎﻣﺃﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﺞﻳﺮﻌﺗ ﻻﻭ
ﻪﻴﻟﺇﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ﺐﻫﺬﻤﻓ ﻡﻮﺼﻟﺍﻭﻞﺼﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ﺮﻴﻫﺎﻤﺟﻭﻥﺎﻛ ﺍﺫﺍ ﻻﺍ ﺖﻴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺇ
ﺎﻤﻬﺑﺍﻮﺛﻩﺎﻀﻘﻓ ﺖﻴﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺎﺒﺟﺍﻭ ﻡﻮﺼﻟﺍﻲﻟﻮﻟﺍ ﻪﻟ ﻥﺫﺃ ﻦﻣ ﻭﺃ ﻪﻴﻟﻭ ﻪﻨﻋ ﻰﻌﻓﺎﺸﻠﻟ
ﻦﻴﻟﻮﻗ ﻪﻴﻓ ﻥﺎﻓﺢﺼﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﻪﻨﻋ ﺎﻤﻫﺮﻬﺷﺃﻰﻘﻘﺤﻣ ﺪﻨﻋ ﺎﻤﻬﺤﺻﺃﻭﺢﺼﻳ ﻪﻧﺃ ﻪﺑﺎﺤﺻﺃ
ﻯﺮﺧﺄﺘﻣﺏﺎﺘﻛ ﻰﻓ ﺔﻟﺄﺴﻤﻟﺍ ﻰﺗﺄﺘﺳﻭ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻠﻟﺍ ﺀﺎﺷ ﻥﺍ ﻡﺎﻴﺼﻟﺍ ﺎﻣﺃﻭﻦﻣ ﺭﻮﻬﺸﻤﻟﺎﻓ
ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺓﺀﺍﺮﻗﻞﺼﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ﺐﻫﺬﻣ ﺖﻴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺎﻬﺑﺍﻮﺛ ﺾﻌﺑ ﻝﺎﻗﻭﺖﻴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺇ
ﺎﻬﺑﺍﻮﺛ ﻞﺼﻳ ﻪﺑﺎﺤﺻﺃﻰﻟﺇ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ﻦﻣ ﺕﺎﻋﺎﻤﺟ ﺐﻫﺫﻭﻊﻴﻤﺟ ﺏﺍﻮﺛ ﺖﻴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻞﺼﻳ
ﻪﻧﺃﻡﻮﺼﻟﺍﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻦﻣ ﺕﺍﺩﺎﺒﻌﻟﺍﺢﻴﺤﺻ ﻰﻓﻭ ﻚﻟﺫ ﺮﻴﻏﻭ ﺓﺀﺍﺮﻘﻟﺍﻭ ﻪﻴﻠﻋﻭ ﺕﺎﻣ ﻦﻣ ﺏﺎﺑ
ﻰﻓ ﻯﺭﺎﺨﺒﻟﺍﺖﺗﺎﻣ ﻦﻣ ﺮﻣﺃ ﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﻥﺃ ﺭﺬﻧﻰﻠﺼﺗ ﻥﺃ ﺓﻼﺻ ﺎﻬﻴﻠﻋﻭ ﺎﻬﻣﺃﻦﻋ ﻯﻭﺎﺤﻟﺍ ﺐﺣﺎﺻ
ﻰﻜﺣﻭ ﺎﻬﻨﻋﻦﺑ ﻕﺎﺤﺳﺍﻭ ﺡﺎﺑﺭ ﻰﺑﺃ ﻦﺑ ﺀﺎﻄﻋﺓﻼﺼﻟﺍ ﺯﺍﻮﺠﺑ ﻻﺎﻗ ﺎﻤﻬﻧﺃ ﻪﻳﻮﻫﺍﺭ ﺪﻌﺳ ﻮﺑﺃ
ﺦﻴﺸﻟﺍ ﻝﺎﻗﻭ ﺖﻴﻤﻟﺍ ﻦﻋﻪﻠﻟﺍ ﺔﺒﻫ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﺒﻋﺎﻨﺑﺎﺤﺻﺃ ﻦﻣ ﻥﻭﺮﺼﻋ ﻰﺑﺃ
ﻦﺑﺭﺎﺼﺘﻧﻻﺍ ﻪﺑﺎﺘﻛ ﻰﻓ ﻦﻳﺮﺧﺄﺘﻤﻟﺍﻮﺑﺃ ﻡﺎﻣﻻﺍ ﻝﺎﻗﻭ ﺍﺬﻫ ﺭﺎﻴﺘﺧﺍ ﻰﻟﺇﻰﻓ ﺎﻨﺑﺎﺤﺻﺃ ﻦﻣ
ﻯﻮﻐﺒﻟﺍ ﺪﻤﺤﻣ ﻢﻌﻄﻳ ﻥﺃ ﺪﻌﺒﻳ ﻻ ﺐﻳﺬﻬﺘﻟﺍ ﻪﺑﺎﺘﻛﻞﻛﻭ ﻡﺎﻌﻃ ﻦﻣ ﺪﻣ ﺓﻼﺻ ﻞﻛ ﻦﻋﻢﻬﻠﻴﻟﺩﻭ
ﺔﻔﻴﻌﺿ ﺐﻫﺍﺬﻤﻟﺍ ﻩﺬﻫﺔﻗﺪﺼﻟﺍﻭ ﺀﺎﻋﺪﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺱﺎﻴﻘﻟﺍﻉﺎﻤﺟﻻﺎﺑ ﻞﺼﺗ ﺎﻬﻧﺎﻓ ﺞﺤﻟﺍﻭﻝﻮﻗ
ﻪﻴﻘﻓﺍﻮﻣﻭ ﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ﻞﻴﻟﺩﻭ ﻻﺍ ﻥﺎﺴﻧﻼﻟ ﺲﻴﻟ ﻥﺃﻭ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻠﻟﺍﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻰﺒﻨﻟﺍ ﻝﻮﻗﻭ
ﻰﻌﺳ ﺎﻣﻡﺩﺁ ﻦﺑ ﺕﺎﻣ ﺍﺫﺍ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋﺔﻗﺪﺻ ﺙﻼﺛ ﻦﻣ ﻻﺍ ﻪﻠﻤﻋ ﻊﻄﻘﻧﺍﺪﻟﻭ ﻭﺃ ﻪﺑ ﻊﻔﺘﻨﻳ
ﻢﻠﻋ ﻭﺃ ﺔﻳﺭﺎﺟﺏﺎﺤﺻﺃ ﻒﻠﺘﺧﺍﻭ ﻪﻟ ﻮﻋﺪﻳ ﺢﻟﺎﺻ ﻑﺍﻮﻄﻟﺍ ﻰﺘﻌﻛﺭ ﻰﻓ ﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍﻦﻋ ﻥﺎﻌﻘﺗ ﻞﻫ
ﺮﻴﺟﻷﺍ ﺞﺣ ﻰﻓﻪﻠﻟﺍﻭ ﺮﺟﺄﺘﺴﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﻡﺃ ﺮﻴﺟﻷﺍﺭﻮﻛﺬﻤﻟﺍ ﺵﺍﺮﺧ ﺎﻣﺃﻭ ﻢﻠﻋﺃﺪﻗﻭ ﺔﻤﺠﻌﻤﻟﺍ
ﺀﺎﺨﻟﺍ ﺮﺴﻜﺒﻓﻰﻓ ﺲﻴﻟ ﻪﻧﺃ ﻝﻮﺼﻔﻟﺍ ﻰﻓ ﻡﺪﻘﺗ ﻻﺍ ﺔﻠﻤﻬﻤﻟﺎﺑ ﺵﺍﺮﺣ ﻦﻴﺤﻴﺤﺼﻟﺍﻢﻠﺴﻣ ﻝﻮﻗ
ﺎﻣﺃﻭ ﻰﻌﺑﺭ ﺪﻟﺍﻭ ) ﻦﺑ ﺮﻀﻨﻟﺍ ﻦﺑ ﺮﻜﺑ ﻮﺑﺃ ﻰﻨﺛﺪﺣﻮﺑﺃ ﻰﻨﺛﺪﺣ ﻝﺎﻗ ﺮﻀﻨﻟﺍ ﻰﺑﺃﻝﺎﻗ
ﻢﺳﺎﻘﻟﺍ ﻦﺑ ﻢﺷﺎﻫ ﺮﻀﻨﻟﺍ ﺔﻴﻬﺑ ﺐﺣﺎﺻ ﻞﻴﻘﻋ ﻮﺑﺃ ﺎﻨﺛﺪﺣ (ﺮﻜﺑ ﻮﺑﺃ ﻝﻮﺻﻻﺍ ﻰﻓ ﻊﻗﻭ
ﺍﺬﻜﻬﻓﺮﻀﻨﻟﺍ ﻦﺑ Adapun pendapat yangmasyhur dalam mazhabSyafi’i adalah
pegirimanpahala bacaan al Qur’antidak sampai kepada simayit. ( lihat
syarah Shahih Muslim oleh Imam NawawiJuz I halaman 90) PENDAPAT PARA
ULAMAMAZHAB SYAFI’I Imam Nawawi dalam kitab Takmilatul Majmu’
SyarahMuhadzab mengatakan : “Adapun bacaan Al Qur’an danmengirimkan
pahalanyauntuk mayit dan menggantishalatnya mayitdst….menurut Imam
Syafi’idan Jumhur Ulama adalah tidak dapat sampai kepada mayit yang
dikirimi, danketerangan seperti itu telahdiulang-ulang oleh ImamNawawi
di dalam kitabnyaSyarah Muslim.” (Lihat ImamAs Subki, Takmilatul Majmu’
Syarah Muhadzab, Juz X hal.426) Ibnu Hajar al Haitami dalam kitabnya Al
Fatawa al KubraAl Fiqhiyah Juz. 2 hal. 9,mengatakan : “Mayit tidak boleh
dibacakanapapun berdasarkanketerangan yang mutlak dariulama
mutaqaddimin, bahwabacaan yang pahalanyadikirimkan kepada si mayit
adalah tidak sampai kepadanya. Sebab pahala hasilamalan tidak
dapatdipindahkan dari yangmengamalkan perbuatan itu.” Imam Khazin dalam
Tafsirnya Al Jamal,mengatakan : “Dan yang masyhur dalammazhab Syafi’i,
bahwa bacaanal Qur’an yang pahalanyadikirimkan kepada si mayitadalah
tidak sampai kepada mayit yang dikirimi.” (TafsirJamal, Imam Khazin Juz.
4,Hal. 236) TAFSIR FI DZILAALILQUR’AN SURAH AN NAJM :AYAT 29 oleh
SAYYID QUTB Maka tidaklah sekali-kalidihitung kepada seseorangmanusia,
kecuali dari hasilamal dan usahanya sendiri,tidaklah bertambah
atasnyasesuatu (pahala) dari amal yang bukan dari amalnyasendiri, dan
tidaklahberkurang sedikitpun sesuatudarinya untuk orang lain(tetap,
tidak mengalamiperubahan). Kehidupan dunia ini adalah kesempatan
bagidirinya untuk berbuat amaldan berusaha seoptimalmungkin. Dan apabila
telahmati, maka kesempatanuntuk berbuat dan beramal tidak berguna lagi,
danterputuslah amalperbuatannya. Kecuali hanyaapa yang sesuai
denganketerangan “nash” padanyadari hadits Rasulullah SAW, seperti sabda
beliau ; “Apabilamati seorang manusia makaterputuslah amalnya
kecualitiga hal : 1. Dari anak yang sholeh yangmendoakannya (
perhatikanredaksi haditsnya ! hanyaanak yang “sholeh”, bukananak yang
tidak sholeh.Kemudian yang “mendo’akan” bukan kirimpahala :red) 2.
Shadaqah Jariyah yangdilakukan selama di dunia, 3. Ilmu yang
bermanfa’atpadanya dan bagi orang lain. Ketiga hal ini pada
hakikatnyaadalah dari amalperbuatannya sendiri. Dariayat yang mulia ini,
Imam Syafi’i radiyallahu ‘anhudan orang-orang yangmengikutinya
mengambilkeputusan hukum, bahwabacaan al Qur’an tidaksampai pahalanya
kepada orang yang telahmeninggal dunia. Karena bukan berasal dari amal
danperbuatannya sendiri. Olehkarena itu, Rasulullah tidakpernah
mensunnahkan ataumemperintahkan ummatnyauntuk melakukan hal tersebut.
Selain itu, beliau jugatidak pernah membimbingummatnya berbuat
demikian,baik dalam bentuk nashmaupun melalui isyarat. Danperbuatan itu
tidak pernah dicontohkan oleh parasahabat. SEKIRANYA PERBUATANITU BAIK,
NISCAYAMEREKA TERLEBIH DAHULUMELAKUKANNYADARIPADA KITA. Para sahabat
adalah orangyang paling sholeh, palingta’at dan paling mengertitentang
Islam daripada kita,bahkan Allah ridha kepadamereka sehingga dijanjikan
surga. Mereka semua tidakmelakukan praktek kirimpahala. Sedangkan kita
yangke Islamannya belum dijaminsurga, latah, melakukannya.Seakan-akan
kita lebih hebat daripada mereka. ——————————————————————————— BEBERAPA
AYATALQUR’AN YANGMENJELASKAN BAHWAPAHALA DAN DOSA TIDAKBISA DIGANTIKAN
OLEHORANG LAIN QS. Al- Baqarah : 123 (QS 1 :123) ﻻ ﺎًﻣْﻮَﻳ
ﺍﻮُﻘَّﺗﺍَﻭْﻦَﻋ ٌﺲْﻔَﻧ ﻱِﺰْﺠَﺗﻻَﻭ ﺎًﺌْﻴَﺷ ٍﺲْﻔَﻧٌﻝْﺪَﻋ ﺎَﻬْﻨِﻣ
ُﻞَﺒْﻘُﻳٌﺔَﻋﺎَﻔَﺷ ﺎَﻬُﻌَﻔْﻨَﺗ ﻻَﻭَﻥﻭُﺮَﺼْﻨُﻳ ْﻢُﻫ ﻻَﻭ Dan takutlah kamu
kepadasuatu hari diwaktuseseorang tidak dapatmenggantikan 86)seseorang
lain sedikitpundan tidak akan diterima suatu tebusandaripadanya dan
tidakakan memberi manfa’atsesuatu syafa’atkepadanya dan tidak(pula)
mereka akan ditolong. 86) Maksudnya : dosa danpahala seseorang tidak
dapatdipindahkan kepada oranglain. QS. Al- Baqarah : 134 (QS 1 :134)
ْﺪَﻗ ٌﺔَّﻣُﺃ َﻚْﻠِﺗْﺖَﺒَﺴَﻛ ﺎَﻣ ﺎَﻬَﻟ ْﺖَﻠَﺧْﻢُﺘْﺒَﺴَﻛ ﺎَﻣ
ْﻢُﻜَﻟَﻭﺎَّﻤَﻋ َﻥﻮُﻟَﺄْﺴُﺗ ﻻَﻭَﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ Itu adalah umat yang
lalu ;baginya apa yang telahdiusahakan dan bagimuapa yang sudah
kamuusahakan, dan kamu tidakakan dimintai pertangungan jawabtentang apa
yang telahmereka kerjakan. QS. Al- Baqarah : 286 (QS 1 :286) ُﻪَّﻠﻟﺍ
ُﻒِّﻠَﻜُﻳ ﻻﺎَﻬَﻌْﺳُﻭ ﻻِﺇ ﺎًﺴْﻔَﻧْﺖَﺒَﺴَﻛ ﺎَﻣ ﺎَﻬَﻟﺎَﻣ
ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋَﻭْﺖَﺒَﺴَﺘْﻛﺍ Allah tidak membebaniseseorang melainkansesuai
dengankesanggupannya. Iamendapat pahala (darikebajikan) yang
diusahakannya dan iamendapat siksa (darikejahatan) yangdikerjakannya.
Dst… QS. Al An’aam : 164 (QS 6 : 164) ِﻪَّﻠﻟﺍ َﺮْﻴَﻏَﺃ ْﻞُﻗَﻮُﻫَﻭ ﺎًّﺑَﺭ
ﻲِﻐْﺑَﺃﻻَﻭ ٍﺀْﻲَﺷ ِّﻞُﻛ ُّﺏَﺭٍﺲْﻔَﻧ ُّﻞُﻛ ُﺐِﺴْﻜَﺗُﺭِﺰَﺗ ﻻَﻭ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ
ﻻِﺇﻯَﺮْﺧُﺃ َﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ﻰَﻟِﺇ َّﻢُﺛْﻢُﻜُﻌِﺟْﺮَﻣﺎَﻤِﺑ
ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻨُﻴَﻓِﻪﻴِﻓ ْﻢُﺘْﻨُﻛَﻥﻮُﻔِﻠَﺘْﺨَﺗ Katakanlah : “Apakah akuakan
mencari Tuhan selainAllah, padahal Dia adalahTuhan bagi segala
sesuatu.Dan tidaklah seorangmembuat dosa melainkan
kemudharatannyakembali kepada dirinyasendiri; dan seorang yangberdosa
tidak akanmemikul dosa orang lain526). Kemudian kepada Tuhanmulah
kamukembali, dan akandiberitakan-Nyakepadamu apa yang kamuperselisihkan.
526) Maksudnya : masing-masing orang memikuldosanya sendiri-sendiri.
QS. Al Israa’ : 15 ( QS. 17 : 15) ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ ﻯَﺪَﺘْﻫﺍ ِﻦَﻣِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟ
ﻱِﺪَﺘْﻬَﻳﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ َّﻞَﺿ ْﻦَﻣَﻭﻻَﻭ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ ُّﻞِﻀَﻳَﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ
ُﺭِﺰَﺗﺎَّﻨُﻛ ﺎَﻣَﻭ ﻯَﺮْﺧُﺃ ﻰَّﺘَﺣ َﻦﻴِﺑِّﺬَﻌُﻣﻻﻮُﺳَﺭ َﺚَﻌْﺒَﻧ
Barangsiapa yang berbuatsesuai dengan hidayah(Allah), makasesungguhnya
dia berbuatitu untuk (keselamatan)dirinya sendiri; dan barang siapa yang
sesatmaka sesungguhnya diatersesat bagi (kerugian)dirinya sendiri.
Danseorang yang berdosatidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami
tidakakan mengazab sebelumKami mengutus seorangrasul. QS. Faathir : 18
(QS. 35 : 18) َﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ ُﺭِﺰَﺗ ﻻَﻭُﻉْﺪَﺗ ْﻥِﺇَﻭ ﻯَﺮْﺧُﺃﺎَﻬِﻠْﻤِﺣ
ﻰَﻟِﺇ ٌﺔَﻠَﻘْﺜُﻣٌﺀْﻲَﺷ ُﻪْﻨِﻣ ْﻞَﻤْﺤُﻳ ﻻﻰَﺑْﺮُﻗ ﺍَﺫ َﻥﺎَﻛ
ْﻮَﻟَﻭَﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﺭِﺬْﻨُﺗ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ْﻢُﻬَّﺑَﺭ َﻥْﻮَﺸْﺨَﻳﺍﻮُﻣﺎَﻗَﺃَﻭ
ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑﻰَّﻛَﺰَﺗ ْﻦَﻣَﻭ َﺓﻼَّﺼﻟﺍﻰَّﻛَﺰَﺘَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇَﻭ
ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟُﺮﻴِﺼَﻤْﻟﺍ Dan orang yang berdosatidak akan memikul dosaorang
lain 1253). Dan jikaseseorang yang beratdosanya memanggil(orang lain)
untuk memikul dosanya itutiadalah akan dipikulkanuntuknya
sedikitpunmeskipun (yang dipanggilitu) kaum kerabatnya. Dst… 1253)
Maksudnya : Lihat not526) masing-masing orangmemikul dosanya
sendiri-sendiri QS. Fusilat : 46 (QS. 41 : 46) ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ َﻞِﻤَﻋ
ْﻦَﻣْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻠَﻓﺎَﻣَﻭ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻌَﻓ َﺀﺎَﺳَﺃٍﻡﻼَﻈِﺑ
َﻚُّﺑَﺭِﺪﻴِﺒَﻌْﻠِﻟ Barang siapa yangmengerjakan amal yangsaleh maka
(pahalanya)untuk dirinya sendiri danbarang siapa yang berbuatjahat maka
(dosanya) atas dirinya sendiri ; dansekali-kali tidaklahTuhanmu
menganiayahamba-hamba-Nya. QS. An Najm : 38-39 (QS. 53 : 38– 39) َﺭْﺯِﻭ
ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ ُﺭِﺰَﺗ ﻻَﺃَﺲْﻴَﻟ ْﻥَﺃَﻭ ﻯَﺮْﺧُﺃﻰَﻌَﺳ ﺎَﻣ ﻻِﺇ ِﻥﺎَﺴْﻧﻺِﻟ
(yaitu) bahwasanyaseorang yang berdosatidak akan memikul dosaorang lain.
Danbahwasanya seorangmanusia tiada memperoleh selain apayang telah
diusahakannya. QS. Yaasiin : 54 (QS. 36 : 54) ُﻢَﻠْﻈُﺗ ﻻ َﻡْﻮَﻴْﻟﺎَﻓﻻَﻭ
ﺎًﺌْﻴَﺷ ٌﺲْﻔَﻧﺎَﻣ ﻻِﺇ َﻥْﻭَﺰْﺠُﺗَﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ Maka pada hari
ituseseorang tidak akandirugikan sedikitpun dankamu tidak
dibalasi,kecuali dengan apa yangtelah kamu kerjakan. QS. Muddatstsir :
38 (QS. 74 :38) ﺎَﻤِﺑ ٍﺲْﻔَﻧ ُّﻞُﻛٌﺔَﻨﻴِﻫَﺭ ْﺖَﺒَﺴَﻛ Tiap-tiap diri
bertanggungjawab atas apa yang telahdiperbuatnya. (QS. Fathir : 18)
َﺭْﺯِﻭ ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭ ُﺭِﺰَﺗ ﻻَﻭُﻉْﺪَﺗ ْﻥِﺇَﻭ ﻯَﺮْﺧُﺃﺎَﻬِﻠْﻤِﺣ ﻰَﻟِﺇ
ٌﺔَﻠَﻘْﺜُﻣٌﺀْﻲَﺷ ُﻪْﻨِﻣ ْﻞَﻤْﺤُﻳ ﻻﻰَﺑْﺮُﻗ ﺍَﺫ َﻥﺎَﻛ ْﻮَﻟَﻭَﻦﻳِﺬَّﻟﺍ
ُﺭِﺬْﻨُﺗ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ْﻢُﻬَّﺑَﺭ َﻥْﻮَﺸْﺨَﻳﺍﻮُﻣﺎَﻗَﺃَﻭ ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑﻰَّﻛَﺰَﺗ
ْﻦَﻣَﻭ َﺓﻼَّﺼﻟﺍﻰَّﻛَﺰَﺘَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇَﻭ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟُﺮﻴِﺼَﻤْﻟﺍ
Dan orang yang berdosatidak akan memikul dosaorang lain[1252]. dan
jikaseseorang yang beratdosanya memanggil(orang lain) untuk memikul
dosanya ituTiadalah akan dipikulkanuntuknya sedikitpunmeskipun
(yangdipanggilnya itu) kaumkerabatnya. Sesungguhnya yang dapatkamu beri
peringatanhanya orang-orang yangtakut kepada azabTuhannya
(sekalipun)mereka tidak melihatNya dan mereka mendirikansembahyang.
danBarangsiapa yangmensucikan dirinya,Sesungguhnya iamensucikan diri
untuk kebaikan dirinya sendiri.dan kepada Allahlahkembali(mu). [1252]
Maksudnya: masing-masing orang memikuldosanya sendiri-sendiri. . (QS. Al
Ankabut : 6) ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ َﺪَﻫﺎَﺟ ْﻦَﻣَﻭِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟ ُﺪِﻫﺎَﺠُﻳٌّﻲِﻨَﻐَﻟ
َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇَﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌْﻟﺍ ِﻦَﻋ Dan barangsiapa yangberjihad,
makasesungguhnya jihadnyaitu adalah untuk dirinyasendiri. (QS.An Nisa 4 :
85) ًﺔَﻋﺎَﻔَﺷ ْﻊَﻔْﺸَﻳ ْﻦَﻣُﻪَﻟ ْﻦُﻜَﻳ ًﺔَﻨَﺴَﺣْﻦَﻣَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ
ٌﺐﻴِﺼَﻧًﺔَﻋﺎَﻔَﺷ ْﻊَﻔْﺸَﻳُﻪَﻟ ْﻦُﻜَﻳ ًﺔَﺌِّﻴَﺳَﻥﺎَﻛَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ٌﻞْﻔِﻛ
ِّﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍﺎًﺘﻴِﻘُﻣ ٍﺀْﻲَﺷ Barangsiapa yangmemberikan syafa’at
yangbaik[325], niscaya ia akanmemperoleh bahagian(pahala) dari padanya.
danbarangsiapa memberi syafa’at yang buruk[326],niscaya ia akan
memikulbahagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasaatas segala sesuatu.
[325] Syafa’at yang baik Ialah:Setiap sya’faat yangditujukan untuk
melindungihak seorang Muslim ataumenghindarkannya darisesuatu
kemudharatan. [326] Syafa’at yang burukialah kebalikan syafa’at
yangbaik. (QS. Al An Aam : 6 : 52) َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﺩُﺮْﻄَﺗ ﻻَﻭْﻢُﻬَّﺑَﺭ
َﻥﻮُﻋْﺪَﻳِّﻲِﺸَﻌْﻟﺍَﻭ ِﺓﺍَﺪَﻐْﻟﺎِﺑﺎَﻣ ُﻪَﻬْﺟَﻭ َﻥﻭُﺪﻳِﺮُﻳْﻦِﻣ
َﻚْﻴَﻠَﻋٍﺀْﻲَﺷ ْﻦِﻣ ْﻢِﻬِﺑﺎَﺴِﺣ َﻚِﺑﺎَﺴِﺣ ْﻦِﻣ ﺎَﻣَﻭٍﺀْﻲَﺷ ْﻦِﻣ
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋْﻢُﻫَﺩُﺮْﻄَﺘَﻓَﻦِﻣ َﻥﻮُﻜَﺘَﻓَﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ Dan janganlah
kamumengusir orang-orangyang menyeru Tuhannyadi pagi dan petang
hari,sedang merekamenghendaki keridhaanNya. kamu tidakmemikul tanggung
jawabsedikitpun terhadapperbuatan mereka danmerekapun tidak
memikultanggung jawab sedikitpun terhadapperbuatanmu, yangmenyebabkan
kamu(berhak) mengusirmereka, (sehingga kamuTermasuk orang-orang yang
zalim)[475]. [475] Ketika Rasulullah s.a.w.sedang duduk-duduk
bersamaorang mukmin yang dianggaprendah dan miskin oleh kaumQuraisy,
datanglah beberapapemuka Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah,tetapi
mereka enggan dudukbersama mukmin itu, danmereka mengusulkan
supayaorang-orang mukmin itudiusir saja, lalu turunlah ayat ini. (QS
Huud : 11 : 35) ُﻩﺍَﺮَﺘْﻓﺍ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ْﻡَﺃُﻪُﺘْﻳَﺮَﺘْﻓﺍ ِﻥِﺇ
ْﻞُﻗﻲِﻣﺍَﺮْﺟِﺇ َّﻲَﻠَﻌَﻓﺎَّﻤِﻣ ٌﺀﻱِﺮَﺑ ﺎَﻧَﺃَﻭَﻥﻮُﻣِﺮْﺠُﺗ Katakanlah:
“Jika akumembuat-buat nasihatitu, maka hanya akulahyang memikul dosaku,
danaku berlepas diri dari dosayang kamu perbuat”. (QS. Al Ankabuut : 29 :
12) ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝﺎَﻗَﻭﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟﺎَﻨَﻠﻴِﺒَﺳ
ﺍﻮُﻌِﺒَّﺗﺍْﻞِﻤْﺤَﻨْﻟَﻭْﻢُﻫ ﺎَﻣَﻭ ْﻢُﻛﺎَﻳﺎَﻄَﺧْﻦِﻣ َﻦﻴِﻠِﻣﺎَﺤِﺑ ْﻦِﻣ
ْﻢُﻫﺎَﻳﺎَﻄَﺧْﻢُﻬَّﻧِﺇ ٍﺀْﻲَﺷَﻥﻮُﺑِﺫﺎَﻜَﻟ Dan berkatalah orang-orang
kafir kepada orang-orang yang beriman:“Ikutilah jalan kami, dannanti
kami akan memikuldosa-dosamu”, dan mereka (sendiri)sedikitpun
tidak(sanggup), memikul dosa-dosa mereka.Sesungguhnya merekaadalah
benar-benar orang pendusta. (QS. Az Zumar : 39 : 7) َّﻥِﺈَﻓ ﺍﻭُﺮُﻔْﻜَﺗ
ْﻥِﺇْﻢُﻜْﻨَﻋ ٌّﻲِﻨَﻏ َﻪَّﻠﻟﺍِﻩِﺩﺎَﺒِﻌِﻟ ﻰَﺿْﺮَﻳ ﻻَﻭْﻥِﺇَﻭ
َﺮْﻔُﻜْﻟﺍُﻪَﺿْﺮَﻳ ﺍﻭُﺮُﻜْﺸَﺗُﺭِﺰَﺗ ﻻَﻭ ْﻢُﻜَﻟ ﻯَﺮْﺧُﺃ َﺭْﺯِﻭ
ٌﺓَﺭِﺯﺍَﻭْﻢُﻜِّﺑَﺭ ﻰَﻟِﺇ َّﻢُﺛْﻢُﻜُﻌِﺟْﺮَﻣﺎَﻤِﺑ
ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻨُﻴَﻓَﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛِﺕﺍَﺬِﺑ ٌﻢﻴِﻠَﻋ ُﻪَّﻧِﺇ ِﺭﻭُﺪُّﺼﻟﺍ
Jika kamu kafir makasesungguhnya Allah tidakmemerlukan (iman)mu[1307]
dan Dia tidakmeridhai kekafiran bagihamba-Nya; dan jika kamu bersyukur,
niscaya Diameridhai bagimukesyukuranmu itu; danseorang yang berdosatidak
akan memikul dosaorang lain[1308]. kemudian kepadaTuhanmulah
kembalimulalu Dia memberitakankepadamu apa yang telahkamu
kerjakan.Sesungguhnya Dia Maha mengetahui apa yangtersimpan dalam
(dada)mu. [1307] Maksudnya: manusiaberiman atau tidak hal itutidak
merugikan Tuhansedikitpun. [1308] Maksudnya: masing-masing memikul
dosanyasendiri- sendiri. (QS. Ar Ruum : 30 :44) ِﻪْﻴَﻠَﻌَﻓ َﺮَﻔَﻛ
ْﻦَﻣَﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣَﻭ ُﻩُﺮْﻔُﻛْﻢِﻬِﺴُﻔْﻧﻸَﻓ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻَﻥﻭُﺪَﻬْﻤَﻳ Barangsiapa
yang kafirmaka dia sendirilah yangmenanggung (akibat)kekafirannya itu;
danBarangsiapa yang beramalsaleh Maka untuk diri mereka sendirilah
merekamenyiapkan (tempat yangmenyenangkan). (QS. Al Baqarah : 272) ْﻦِﻣ
ﺍﻮُﻘِﻔْﻨُﺗ ﺎَﻣَﻭْﻢُﻜِﺴُﻔْﻧﻸَﻓ ٍﺮْﻴَﺧ Dan apa saja harta yangbaik yang
kamunafkahkan (di jalan Allah),maka pahalanya itu untukkamu sendiri.
Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar