Rabu, 14 November 2012

TERIMA KASIH BANYAK WAHAI MUSUH-MUSUHKU

Oleh : Arfan Bukroni di Salaf on Facebook
 
Oleh Ustadz Firanda Andirja Hafidzahullah

Seorang da'i berkata :
Apakah yang harus aku katakan kepada kalian wahai musuh-musuhku… Sungguh rasa gembira yang keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam…

Kalian telah benar-benar membantuku di dunia dan terlebih-lebih di akhirat…

Di akhirat kelak… kalian akan memikul banyak bebanku yang berat…padahal kalian sendiri benar-benar dalam keadaan lemah…sungguh ini merupakan kebaikan yang tiada bandingannya…

Kalian telah menghadiahkan kepadaku pahala-pahala amal kebajikan kalian kepadaku, di saat kalian benar-benar sangat membutuhkannya….sungguh kebaikan yang tiada tara…

Wahai kalian yang menggibahku…yang memakan hartaku…yang merendahkan harga diriku…yang berdusta atas namaku…yang hobi mencari-cari kesalahanku…sungguh kalian telah berbuat kebaikan yang tiada tara bagiku…, teruskanlah perjuangan kalian menzolimiku…

sungguh aku sangat butuh dengan hadiah kalian pada hari kiamat kelak…
Aku sangat butuh –pemberian- kalian untuk memperberat timbangan kebaikanku…

Sungguh betapa bahagianya aku tatkala aku tahu bahwasanya aku tidak bisa meraih tempat yang sangat mulia hanya sekedar mengandalkan amal kebajikanku?, akan tetapi berkat hadiah kalian akupun bisa meraih kedudukan mulia tersebut….karenanya jangan ragu-ragu untuk meneruskan perjuangan kalian menjatuhkan aku…!!!

Rasulullah bersabda,
أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكاَةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian apa yang disebut dengan orang yang bangkrut?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka” (HR Muslim no 2581)

Dikatakan kepada Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah bahwasanya si fulan telah mengghibahmu. Maka beliaupun mengirim sepiring makanan yang manis kepada orang yang telah mengghibahnya tersebut lalu berkata kepadanya, “Telah sampai kabar kepadaku bahwasanya engkau telah menghadiahkan (pahala) kebaikan-kebaikanmu kepadaku maka aku ingin membalas kebaikanmu tersebut” (Wafayaatul A’yaan 2/71)

Seorang penyair berkata:

يُشَارِكُ لَكَ الْمُغْتَابُ فِي حَسَنَاتِهِ وَيُعْطِيْكَ أَجْرَ صَوْمِهِ وَصَلاَتِهِ
فَكَافِهِ بِالْحُسْنَى وَقُلْ رَبِّ جَازِهِ بِخَبْرٍ وَكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ
فَيَا أَيُّهَا الْمُغْتَابُ زِدْنِي فَإِنْ بَقِيَ ثَوَابُ صَلاَةٍ أَوْ زَكاَةٍ فَهَاتِهِ
 
Orang yang mengghibahmu menyertakan engkau dalam kepemilikan kebaikan-kebaikannya
Dan ia menghadiahkan kepadamu pahala puasa dan sholatnya
Maka hendaklah engkau membalasnya dengan kebaikan dan katakanlah, “Wahai Tuhanku balaslah dia dengan kebaikan dan hapuslah dosa-dosanya”
Wahai orang yang menggibahku tambahlah hadiahmu kepadaku…
Jika masih tersisa pahala solatmu dan zakatmu maka berikanlah kepadaku.
readmore »»  

Sabtu, 03 November 2012

Benarkah pemakaman kaum shalihin adalah tempat terkabulnya doa?

Oleh : Nhawadaa Chan 
di Salaf on Facebook
 
Agaknya saudara kita yang satu ini benar-benar Quburi[1]. Dengan cara berdalil yang aneh bin ajaib, dia menyimpulkan bahwa kuburan merupakan tempat terkabulnya doa. Mana dalilnya? Dalilnya ialah bahwa dalam doa masuk pemakaman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan:

أَسْأَلُ اللهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ (رواه النسائي)…. يَغْفِرُ اللهُ لَنَا وَلَكُمْ (رواه الترمذي).

“Aku memohon kepada Allah untuk memberikan keselamatan kepada kami dan kalian semua” (HR. An Nasai), “Semoga Allah mengampuni kami dan kalian” (HR. Tirmidzi).[2]

Sebenarnya syubhat ini terlalu lemah untuk kita gubris. Tapi tak mengapa. Agar kita semua tahu bahwa tarekat yang dibela oleh Novel memang selalu berkutat dengan akal-akalan yang menggelikan. Karenanya, kita akan jawab secara logika saja.

Novel mengatakan: “Selain berdoa untuk mereka, dalam salam yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki pemakaman tertulis jelas bahwa beliau juga berdoa untuk dirinya (kemudian dia menyebutkan kedua hadits diatas). Kemudian lanjutnya: ”Dua hadis diatas menunjukkan bahwa pemakaman kaum Shalihin merupakan salah satu tempat terkabulnya doa. Oleh karena itu ketika berziarah kita dianjurkan untuk berdoa sebanyak mungkin…” dst.[3]

Saya katakan: Kalau begitu cara dia berdalil, mestinya di depan WC/toilet juga merupakan tempat terkabulnya doa, dan dia juga harus banyak-banyak berdoa di sana!! Mengapa? Perhatikan riwayat Anas bin Malik berikut:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ قَالَ : اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak masuk WC/toilet mengucapkan: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari syaithan laki-laki dan perempuan” (HR Bukhari & Muslim).

Kemudian simaklah riwayat Aisyah yang mengatakan:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنَ الْغَائِطِ قَالَ : غُفْرَانَكَ

“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika keluar dari tempat buang hajat mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah aku”” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih).

Namun mengapa Novel tidak menjadikan muka WC/toilet sebagai tempat terkabulnya doa, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berdoa di sana? Barangkali jawabannya ialah karena setiap orang punya WC di rumahnya, jadi percuma saja kalau dia anjurkan orang-orang untuk berdoa di sana. Namun jika dikaitkan dengan kuburan, maka mereka akan rajin berziarah ke makam para ‘wali’, ‘shalihin‘ dan ‘haba-ib’, hingga pengaruh spiritual Novel dan orang-orang sepertinya tetap terjaga di masyarakat. Atau agar perayaan haul yang mereka adakan tiap tahun semakin ramai, hingga ‘pemasukan’ mereka makin bertambah! Wallahul musta’an…

Penulis: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary, Lc

Mahasiswa Magister ‘Ulumul Hadits wad Dirasah Islamiyah Univ. Islam Madinah

Artikel www.muslim.or.id

[1] Artinya orang yang sangat gandrung kepada kuburan.
[2] Mana Dalilnya 1, hal 80.
[3] Mana Dalilnya 1, hal 82.
readmore »»  

Makna Jihad secara umum

Oleh : Arfan Bukroni di Salaf on Facebook

Merujuk kitab: Al Jihad Anwaa'uhu wa ahkaamuhu. Karya Hamd bin Ibrahim Al Utsman.

Oleh Ustadz. Badrusalam LC Hafidzahullah

Jihad adalah mengeluarkan kesungguhan untuk merealisasikan apa yang Allah cintai.

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, "Jihad ada dua macam:

Pertama: Jihad dengan senjata, ini adalah jihad yang banyak orang mampu melakukannya.

Kedua: Jihad dengan hujjah dan keterangan. Ini adalah jihad orang-orang khusus dari pengikut para rosul. Ini adalah jihadnya para ulama, bahkan ini adalah jihad yang paling besar karena manfaatnya yang amat agung, berat dan banyak musuhnya sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat Al Furqan: 52.
(Miftaah Daarissa'adah 1/70).

Al Hafidz ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Jihad secara syara' adalah mengeluarkan kesungguhan untuk memerangi orang kafir. Dan dimutlakkan juga untuk menjihadi hawa nafsu, setan dan orang-orang fasiq. (Fathul Baari 6/3).

Ini semua membantah pendapat yang mengatakan bahwa jihad hanya bermakna perang saja.
Bahkan ibnu Abbas berkata, "Mencari rizki yang halal adalah jihad." (Al Adab Asy Syar'iyyah 2/277).

Mu'adz bin Jabal radliyallahu 'anhu berkata, "Membahas ilmu adalah jihad." (Jami' bayanil 'ilmi hal. 94).

By group bbm Al-ilmu

readmore »»  

Senin, 15 Oktober 2012

PERINGATAN BAGI ANDA YANG HENDAK BERQURBAN


Oleh : Aqil Azizi




Bagi anda kaum muslimin dan muslimat yang berniat untuk berqurban, mulai tenggelam matahari hari Selasa, 16 Oktober 2012, tahanlah diri anda dari memotong rambut (rambut kepala, kumis, bulu ketiak dll) dan kuku anda hingga binatang qurban anda disembelih. Karena 1 Dzulhijjah 1433H telah masuk sejak tenggelamnya matahari hari Selasa, 16 Oktober 2012.

Dalilnya adalah hadits dari Ummu Salamah rådhiyallåhu ‘anhâ, bahwa Råsulullåh shållallåhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian hendak menyembelih, maka hendaknya dia menahan (yakni tidak memotong) rambut dan kukunya.” (HR. Muslim No. 1977)

Oleh karena itu, potonglah rambut (rambut kepala, kumis, bulu ketiak dll) dan kuku anda sebelum tenggelam matahari tanggal 16 Oktober 2012.

Imam Nawawi råhimahullåh berkata, “Maksud larangan tersebut adalah dilarang memotong kuku dengan gunting dan semacamnya, memotong rambut; baik gundul, memendekkan rambut, mencabutnya, membakarnya atau selain itu. Dan termasuk dalam hal ini, memotong bulu ketiak, kumis, kemaluan dan bulu lainnya yang ada di badan” (Syarh Muslim 13/138)

Adapun jika anda melakukannya karena lupa atau karena tidak tahu atau rambutnya rontok tanpa sengaja, maka tidak mengapa. Begitu juga jika anda melakukannya karena ada keperluan seperti kukunya pecah dan menyakitkannya, maka tidak apa-apa bagi anda memotongnya untuk menghilangkan sesuatu yang mengganggu.

Allaahua’lam bish shawab.
readmore »»