Kamis, 05 Juli 2012

Mutiara Aqidah Islam Bagian 21 : Iman Kepada Malaikat (Bagian 4 - Selesai)

Oleh : Prima Ibnu Firdaus di Salaf on Facebook


Mutiara Aqidah Islam Bagian 22 :
Iman Kepada Malaikat – Malaikat Allah Subhanahu wa ta’ala.


Mana yang Lebih Utama : Orang Shalih atau para Malaikat?
Syaikh Prof.DR.Umar Sulaiman Al-Asyqar hafizhullah berkata :
“Dengan mengacu kepada pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, maka masalah ini akan menjadi jelas. Beliau mengatakan bahwa manusia yang shaleh akan lebih unggul pada akhirnya yakni ketika mereka memasuki surga karena mereka memperoleh kedekatan dengan Allah Subhanahu wa ta’ala. Firman-Nya :
“Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.” [al-Quran surat Shaad ayat 25] Ditempatkan pada derajat yang paling tinggi, bahkan didekatkan lebih dekat lagi, Allah Subhanahu wa ta’ala menampakkan diri kepada mereka dan mereka sangat gembira karena dapat memandang wajah Allah Subhanahu wa ta’ala yang mulia dan para malaikat akan berdiri melayani mereka dengan izin Allah Subhanahu wa ta’ala.

Tetapi para malaikat lebih baik pada permulaan nya, karena para malaikat pada saat ini lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka berada diatas hal – hal yang dapat dilakukan anak Adam (manusia) dan mereka sibuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Tidak diragukan lagi, bahwa keadaan mereka pada saat ini lebih sempurna dan utama dibandingkan manusia.” [Lihat, Majmu’ al-Fatawa Ibnu Taimiyyah 11/350. Dinukil dari kitab Alam Malaikat (Menyingkap Rahasia Alam Malaikat hal 136), Syaikh Prof.DR.Umar Sulaiman al-Asyqar]


Hikmah Beriman Kepada Malaikat Allah Subhanahu wa ta’ala

  1. Mengetahui keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala, kekuatan-Nya, serta kesempurnaan kekuasaan-Nya, sebab kehebatan makhluk sekaligus menunjukkan kehebatan atau keagungan Pencipta itu sendiri, sehingga seorang mukmin semakin bertambah keimanan nya didalam mengangungkan dan membesarkan Allah Subhanahu wa ta’ala.
  2. Istiqamah untuk taat kepada Allah, yakni siapa saja yang beriman kepada malaikat yang senantiasa menulis amalnya, maka yang demikian menumbuhkan rasa takutnya kepada Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya, baik ketika bersama orang banyak maupun ketika sendiri.
  3. Sabar dalam ketaatan kepada Allah dan merasa kenyamanan dan ketenangan, yaitu ketika seorang mukmin yakin bahwa ia di alam semesta yang luas ini, dirinya bersama ribuan malaikat yang menjalankan ketaatan kepada Allah secara sempurna dan istimewa.
  4. Beryukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas perhatian-Nya kepada anak cucu Adam (yakni Manusia) karena Allah telah menciptakan malaikat yang bertugas menjaga dan memberi keamanan.
  5. Sadar bahwa dunia ini hanyalah fana, tidak kekal, yaitu  ketika ia ingat ada malaikat maut yang diperintahkan untuk mencabut nyawa ketika Allah Subhanahu wa ta’ala mewafatkan nya, sehingga ia bersemangat mempersiapkan diri untuk hari akhir dengan iman dan amal shalih. [Muqarar at-Tauhid (Kitab Tauhid Lanjutan hal 51-52), cet As-Salam]
  6. Mencintai para Malaikat atas apa yang telah mereka laksanakan berupa ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, berdoa dan beristighfar bagi orang – orang mukmin. Seperti firman Allah Subhanahu wa ta’ala tentang doa para malaikat :
“(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar." [al-Quran surat Al-Mu’min ayat 7 – 9] [Mukhtashar Al-Fiqih Al-Islam (Ensiklopedi Islam hal 129 – 130), cet Darus Sunnah]

Alhamdulillah, selesai pembahasan Iman kepada Malaikat Allah Subhanahu wa ta'ala.

Jambi, 4 Juli 2012

Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar-Roni al-Mirluny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar